Oleh: Didik Dias Bonero Suyantoro | Oktober 23, 2010

Bapak Gendong Tengkorak Anak

Kadi seorang bapak berusia 61 tahun di Jawilan, Serang, Banten, kerap membawa kerangka anak bungsunya kemana pun ia pergi secara digendong,, karena rasa sayang orang tua terhadap anaknya. Namun hal itu sangat tidak wajar, pasalnya sejak kematian anak bungsunya yaitu Sugiri, tahun 2004 lalu yang kesetrum aliran kereta api di Jakarta, membuat Kadi stres dan mendapatkan bisikan halus, bahkan kadi menggali kuburan anaknya tersebut.

Pada tahun 2004 Sugiri yang beusia 17 tahun anak dari Kadi warga Margasari, Cemplang, Jawilan Serang tewas ke strum aliran listrik kereta api di Jakarta, dan di makamkan di TPU setempat. Namun satu tahun kemudian Kadi menggali makam dan mengambil kerangka anaknya, dengan alasan rasa sayang terhadap anaknya.

Selama itulah hingga sekarang Kadi, selalu membawa kerangka anaknya digendong dengan tas ke mana pun ia pergi, bahkan kelakuan Kadi yang tidak wajar ini membuat warga takut dan resah. Pasalnya, bila ada warga yang akan mengambil kerangka tersebut, untuk dikuburkan kembali, Kadi mengancam dengan sebuah golok yang selalu terikat di pinggangnya.

Menurut Lasmini 30 tahun anak dari Kadi, karena terganggu pikiran bapaknya, hanya dengan alasan sayang, bapaknya tersebut menggali kuburan dan mengambil kerangka Sugiri. “Bapak katanya mendapatkan bisikkan ghaib, kalau sayang sama anaknya, maka harus dibawa jasad anaknya kemanapun Bapak pergi, karena nanti katanya adik saya tersebut akan hidup kembali” ujar Lasmini. Hingga saat sekarang, kerangka adik Lasmini tersebut selalu dibawa dengan di gendong. Kerangka yang selalu di bawa tersebut. Selama ini Kadi selalu tinggal di tempat kerabatnya, Juli, di Mekarsari, Rangkasbitung, Lebak.

Kadi yang tidak bisa berbahasa Indonesia ini, menceritakan adanya perintah dari bisikan roh halus, untuk menjaga dan selalu membawa kerangka Sugiri, anaknya. Namun untuk di kuburkan kembali harus menunggu perintah dari bisikan tersebut. Kini lubang makam Sugiri yang di gali bapaknya tersebut, tidak terurus, sedangkan pihak Muspika Jawilan Kabupaten Serang, merencanakan akan membawa Kadi ke pisikiater untuk diobati dan kerangka anaknya akan di kuburkan layaknya manusia biasa.

Oleh: Didik Dias Bonero Suyantoro | Desember 25, 2009

Manusia setengah badan.

Seorang warga RRC bernama Peng Shuilin sangat ajaib dapat hidup meskipun hanya punya setengah badan, dari perut s/d kepala, selebihnya, dari perut ke kaki sudah habis diamputasi.

Pria yg berumur 37 ini secara menakjubkan dpt terus hdp walaupun hanya hidup dengan setengah badan.
Keadaan ini terjadi semenjak Peng Shuilin ditabrak lari oleh sebuah bus dan memaksanya badannya diamputasi. Tapi dokter yg merawatnya begitu kagum dan mengakui bahwa sangat sedikit orang bisa bertahan hidup dengan badan secacat ini. Ya, semoga Peng bisa tetap kuat terutama di dalam menempuh hidup yg penuh halangan ini.

Oleh: Didik Dias Bonero Suyantoro | November 14, 2009

Perkakas ‹ Dias35bonero’s Blog — WordPress

Perkakas ‹ Dias35bonero’s Blog — WordPress.

Older Posts »

Kategori